Love My Bestfriend Forever (Part. 1/2)

Author                                    : AR204

Category                                : PG 15, Sad, Bestfriend, Two-Shot

Cast                                        : Lee Donghae, Song Hye Kyo

Disclaimer/Preface    :

Hai-hai ini FF pertama yang author buat and asli buatan author sendiri..mohon maaf kalau masih berantakan dan banyak typo..FF ini pernah di publish tahun lalu di blog sebelah dan juga blog author sendiri. kalau mau berkunjung ke blog author silahkan ke anzffsj.wordpress.com..jangan lupa RCL ya…

 .

 

 

 .

——————————-Happy redengggggg———————————-

 .

 

 

 .

Temanku pernah berkata..jika seorang Yeoja dan seorang Namja bersahabat, biasanya persahabatan itu tidak akan murni, karena pada akhirnya salah satu Namja atau Yeoja itu akan jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri, atau bahkan keduanya saling jatuh cinta… – Song Hye Kyo

Jika kalian mencintai seseorang, jangan takut untuk mengatakan kau mencintainya kepada orang itu selama masih ada kesempatan, tidak perduli orang itu akan menolakmu nantinya, yang penting orang itu sudah mengetahui kalau kau mencintainya, karena jika nanti kesempatan mu telah hilang, akan sangat menyakitkan melihatnya bersama orang lain – Lee Donghae

.

.

.

Donghae P.O.V

Aku menghirup dalam-dalam segarnya udara sore ini. Akhirnya aku bisa menginjakan kakiku di negara kelahiranku,yang sudah 8 tahun lebih ini aku tinggalkan. Ya, disinilah aku sekarang, di Incheon International Airport, aku baru saja melakukan perjalan jauh Amerika-Korea, setelah 20 jam lebih aku berada di dalam pesawat.

.

Setelah mengambil barang-barangku, aku segera menyetop taksi menuju rumahku. Untuk kepulanganku kali ini aku sengaja tidak mengabarkan kepada kedua orang tuaku dan adikku, aku ingin memberi surprise kepada mereka..”ahh rasanya aku sudah tidak sabar ingin segera tiba dirumah” gumamku pelan. Aku sungguh rindu keluargaku, sudah kurang lebih 3 tahun ini aku tidak pulang ke Korea untuk sekedar merayakan natal bersama keluargaku. Biasanya setiap setahun sekali aku pulang untuk merayakan natal bersama keluarga dan untuk melepas rasa rinduku kepada mereka. Tapi 3 tahun belakangan ini aku sibuk bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk pulang ke Korea.

.

Sebenarnya aku sangat betah tinggal di Amerika, aku sudah mempunyai pekerjaan yang mapan disana yaitu menjadi General Manager di sebuah perusahaan cukup terkenal. Tetapi entah kenapa walaupun ragaku berada di Amerika, tetapi hatiku tetap di tertinggal di Korea. Aku rindu berada ditengah-tengah keluargaku, ngobrol dengan adikku ataupun kedua orang tuaku, biarpun aku disana tinggal bersama keluarga pamanku, tapi tentu saja suasananya berbeda jika kita tinggal dengan keluarga kita sendiri. Sesungguhnya aku tidak ingin kembali lagi kesini, karena disini hanya tertinggal kenanganpahit yang sangat menyesakkan dada bila diingat-ingat. Hal itu juga yang membuatku untuk kuliah di Amerika, waktu itu aku terlalu pengecut menghadapi perasaanku sendiri, sehingga aku memutuskan meninggalkan korea.

.

.

#Flashback 8th years ago#

Hari itu seperti biasa setelah pulang kuliah aku dan Song Hye Kyo sahabatku selalu mampir ke sebuah cafe langgananku di daerah Myeong-Dong, aku dan Hye Kyo memang kuliah di kampus yang sama di Seoul National University, tapi kami memilih masuk dijurusan yang berbeda. Jika Hye Kyo memilih masuk di fakultas Ekonomi, aku lebih memilih di Bisnis. Aku dan dia sejak sekolah di tingkat menegah pertama memang selalu bersekolah disekolah yang sama..aku mengenal dia sejak kecil karena dia tetanggaku, rumahnya hanya berbeda beberapa rumah dari rumahku, lagipula di daerah tempat tinggal kami tidak ada lagi anak seumuran kami, sehingga aku dan Hye Kyo menjadi dekat dan bersahabat.

.

Setelah tiba di cafe tersebut kami duduk di bagian pojok cafe itu, semua pelayanan disana sudah sangat mengenal kami, karena memang hampir setiap hari kami kesana untuk makan, minum kopi ataupun untuk sekedar mengobrol bersama Hye Kyo, dan hari pun Hye Kyo ingin menceritakan lebih jelas masalah perjodohannya dengan seorang namja..semalam dirumah Hye Kyo diadakan pertemuan dengan kedua orang tua dari namja itu, untuk saling mengenalkan anak-anak mereka. Hye Kyo belum sempat menceritakannya padaku semalam, karena sewaktu Hye Kyo menelepon aku, aku sudah tertidur, jadi dia ingin menceritakannya padaku sekarang.

.

“Jadi bagaimana acara pertemuan semalam Hye?..” tanyaku

.

“Tapi kau kan masih sangat muda Hye, bahkan umur saja baru 20 tahun, apa kau benar-benar sudah ingin menikah?…tanyaku lagi

.

“Ya aku benar-benar yakin. Kau tau, namja itu benar-benar tipeku sekali, dia tampan, tinggi dan dia juga sudah mapan, usianya sudah 28 tahun. Aku tidak ingin melewatkan kesempatan emas dengan menolak namja seperti dia” jelas Hye Kyo dengan sangat semangat.

.

“Ahh baiklah kalau kau memang menyukainya” ucapku sambil tersenyum. Sebenarnya aku memaksakan diri untuk tersenyum kepadanya. Diwajah dan ucapanku memang berusaha untuk mendukung keputusannya, tapi sesungguhnya ketika dia mengatakan ingin menikah dengan namja itu hatiku sangat sakit, seperti teriris-iris, tapi aku tidak mungkin untuk tidak mendukungnya, aku melihat wajahnya sangat gembira ketika membicarakan namja itu.

.

“Lusa aku akan pergi kencan dengannya, pokoknya kau harus mengantarkan aku ke tempat aku janjian dengannya, kau harus berkenalan dengan calon suamiku..oke” jelas Hye Kyo lagi

.

“Arraseo” kataku singkat, aku memang tidak pernah bisa tidak mengabulkan semua permintaan Hye Kyo, karena aku sungguh menyayanginya, walaupun permintaannya sekarang sangat menyakitkan untukku!

.

Sepanjang perjalanan pulang aku tidak bisa menyembunyikan kegundahan hatiku, sehingga selama perjalanan itu aku hanya diam saja. Aku melihat Hye Kyo sebentar-sebentar melihat ke arahku, tapi tatapanku hanya fokus ke jalanan, sehingga Hye Kyo berinisiatif memulai pembicaraan diantara kami.

.

“Hee-ah kau kenapa?..kenapa diam saja dari tadi”

.

“Apa kau sakit Hee?..” tanya Hye Kyo terlihat cemas

.

“Hmm aku tidak apa-apa Hye, aku hanya sedikit capai saja, akhir-akhir ini mata kuliahku semakin sulit” jawabku berbohong. Tidak mungkin aku mengatakan hal yang sebenarnya, kalau aku tidak mau dia menikah dengan namja pilihan orang tuanya, hatiku benar-benar sakit Hye, ucapku dalam hati.

.

Akhirnya disepanjang sisa perjalanan kami, kami hanya saling diam. Aku tidak tahu apa yang Hye pikirkan, karena sekarang dia hanya melihat keluar jendela. Akupun tenggelam dengan pikiranku yang kacau.

.

Tidak terasa kami sudah sampai di depan rumah Hye Kyo..”Ahh sudah sampai rupanya” kata Hye kyo..”baiklah aku turun, nanti setelah sampai rumah kau langsung istirahat dan minum vitamin ya Hae, agar rasa capaimu hilang” ucap Hye Kyo, memberi perhatian kepadaku. Memang ini yang membuat aku jatuh cinta kepada Hye Kyo, dia sangat perhatian kepadaku.

.

“Ara” jawabku malas-malasan. Entah kenapa, sekarang aku sedang tidak bisa berakting didepan Hye Kyo bahwa aku baik-baik saja.

.

Setelah Hye Kyo turun, aku segera melajukan mobilku menuju rumah. Aku benar-benar sudah ingin membaringkan tubuhku ditempat tidur, ingin meratapi hatiku yang sekarang sedang hancur berkeping-keping..begitu masuk rumah , aku segera menuju kamarku dilantai 2, Eomma yang sedang menonton tv diruang keluarga memanggilku.

.

“Hae kau sudah pulang?..kau ingin makan sayang?..tanya Eomma lagi

.

“Aku sudah makan Eomma, aku ingin istirahat dikamarku saja” aku berbohong kepada Eomma, bahwa aku sudah makan, padahal tadi di cafe aku hanya minum kopi saja. Saat ini aku benar-benar tidak nafsu makan setelah mendengar bahwa Hye Kyo menyetujui perjodohan itu.

.

Begitu tiba dikamarku, aku melihat sebuah surat di meja belajarku..”surat apa ini?..aku melihat di amplopnya terdapat tulisan Harvard University. Ahh jangan-jangan ini, kataku menebak-nebak apa isi surat itu. Aku segera membuka surat tersebut, dan isinya tepat sesuai dengan dugaanku. Apakah ini jawaban dari semua yang terjadi padaku hari ini, dan aku sekarang benar-benar tambah pusing, aku bingung apa yang harus lakukan. Aku merebahkan diriku dikasur memandangi foto Hye Kyo dipigura yang memang sengaja aku taruh di nakas disamping tempat tidurku. Entah sampai jam berapa aku melamun dan memandangi foto Hye Kyo, hingga akhirnya aku ketiduran.

.

.

—-oOo—-

.

.

Kring..kring..

.

Handphone Donghae berbunyi. Donghae mengambil handphone yang tadi dia letakkan di meja di depannya, sekarang Donghae sedang menonton tv dirumahnya. Dia melihat bahwa Hye Kyo yang menelepon.

.

“Yeobseo” jawab Donghae

.

“Ya Donghae-ah, kau ini kenapa sih sudah 2 hari tidak main kerumahku?..tanya Hye Kyo

.

“Mianhae Hye kemarin aku tidak enak badan, jadi aku malas keluar rumah” ya memang setelah pembicaraan sore itu , Donghae memang belum bertemu dengan Hye Kyo lagi

.

“Apa sekarang kau sudah sembuh?..yah berarti kau tidak bisa mengantarku untuk ketemuan dengan namja itu ya?…tanya Hye Kyo ragu-ragu

.

Ya sekarang Donghae baru teringat bahwa kemarin dia sudah berjanji kepada Hye Kyo akan mengantarkan dia untuk kencan dengan namja itu, sekalian Hye Kyo akan mengenalkan calon suaminya itu kepada Donghae. Sebenarnya Donghae ingin menolak, tapi dia sudah berjanji kepada Hye Kyo, dia tidak bisa mengingkarinya.

.

“Baiklah aku antarkan, aku sudah berjanji kepadamu kan kemarin” Donghae berusaha menjawab dengan senang, padahal sekarang yang dia rasakan sangat sakit dan sesak. Mana mungkin ada seorang namja yang mengantarkan yeoja yang disukainya untuk berkencan dengan namja lain!!

.

“Ahh gomawo my best friend, nanti jemput aku jam 3 ya” Hye Kyo sangat senang karena Donghae mau mengantarnya pergi kencan.

.

Donghae tepat waktu tiba dirumah Hye Kyo. Hye Kyo sudah menunggu didepan rumahnya, dari dalam mobil Donghae melihat Hye Kyo sangat cantik sore itu. Hye kyo memakai dress berwarna baby pink diatas lutut, dress itu pas sekali ditubuh Hye Kyo yang memang langsing dan seputih susu itu. Dia memakai sepatu berwarna hitam dengan hak 5cm, yang memang sangat cocok dipadu padankan dengan dress yang dipakainya. Rambutnya dibiarkan digerai dan dia menambahkan sedikit jepitan disebelah rambutnya. Donghae memang sudah terbiasa melihat kecantikan Hye Kyo setiap harinya, tapi entah kenapa dia tidak pernah bisa berhenti mengagumi kecantikan wajah Hye Kyo.

.

Hye Kyo tersenyum ketika masuk kedalam mobil Donghae. Donghae pun membalas senyumnya, lalu berkata “kau cantik sekali Hye”.

.

“Ahh gomawo hae-ah, kau juga sangat tampan” Hye Kyo balas memuji. Donghae hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Hye Kyo.

.

Kini mereka sudah sampai di restoran tempat Hye Kyo janjian dengan namja itu, ternyata mereka janjian bertemu disebuah restoran Italy. Donghae dan Hye Kyo disambut ramah oleh pelayan yang memang bertugas berjaga didepan pintu restoran tersebut.

.

“Selamat datang tuan dan nona, ada yang bisa saya bantu?..sambut pelayan itu ramah.

.

“Saya datang atas reservasi tuan Choi Siwon” jawab Hye Kyo sambil tersenyum.

.

“Ahh baik, tapi maaf nona, reservasi untuk tuan Choi Siwon hanya untuk 2 orang saja, apa perlu saya menambah bangku untuk tuan ini?..jelas pelayanan itu lagi, sambil membimbing jalan ke meja di pojok restoran tersebut yang memang sudah direservasi oleh namja calon suami Hye Kyo.

.

“Tidak perlu , saya hanya mengantar teman saya ini, nanti begitu tuan Choi Siwon datang saya akan segera pergi” Donghae menjelaskan kepada pelayan itu.

.

“Baik kalau begitu silahkan duduk, panggil saya jika anda ingin memesan” ucap pelayan itu sambil menyodorkan buku menu kepada Donghae dan Hye Kyo sambil pergi meninggalkan mereka berdua.

.

Hye Kyo kemudian memanggil pelayan tersebut kembali, untuk sementara dia hanya memesan orange juice sampai namja itu datang. 10 menit kemudian calon suami yang ditunggu-tunggu Hye Kyo datang. Namja itu sangat gagah, dengan memakai jas berwarna navy dengan dalaman kemeja berwarna biru langit dan sepatu pantofel hitammembuatnya semakin tampan saja.

.

“Ahh itu dia sudah datang” seru hye Kyo senang karena pada akhirnya namja itu datang juga.

Donghae mengalihkan pandangannya ke arah yang sama dengan Hye Kyo. Dia melihat namja itu memang sangat gagah dan tampan..”pantas saja kalau Hye Kyo menerima dia sebagai calon suaminya” ucap Donghae dalam hati.

.

Setelah namja itu tiba dimeja mereka, Hye Kyo segera mengenalkan calon suaminya tersebut kepada sahabatnya..”Ahh iya Oppa, kenalkan sahabatku Lee Donghae” Hye Kyo berkata kepada namja ..

.

”Choi Siwon imnida” Siwon mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Donghae.

.

Donghae pun menyambut tangan Siwon sambil memperkenalkan dirinya “Lee Donghae imnida” senang berkenalan dengan anda Siwon-ssi kata Donghae sambil tersenyum. Bagaimanapun saat ini Donghae harus tetap berakting bahwa ia bahagia melihat sahabatnya mengenalkan calon suami kepadanya, padahal sebenarnya dihatinya sudah menangis melihat yeoja yang disukainya begitu bahagia bertemu dengan namja di hadapannya ini.

.

“Ahh baiklah Siwon-ssi, aku tidak ingin mengganggu kencan romantismu dengan Hye Kyo, jadi sebaiknya aku pergi sekarang” pamit Donghae kepada Siwon. Setelah berpamitan kepada Siwon dan Hye Kyo tentu saja, Donghae segera pergi dari restoran tersebut, dia sudah tidak tahan lagi berada disituasi seperti ini. Hatinya panas dan cemburu melihat Hye Kyo bersama namja lain, tapi dilain pihak dia melihat sahabatnya sangat bahagia.

.

Diperjanan pulang dia hanya bisa termenung meratapi hatinya yang sangat tidak beruntung ini, selama ini Donghae tidak pernah jatuh cinta kepada yeoja lain selain Hye Kyo, tetapi kenapa dia begitu malang yang pada kenyataannya dia tidak bisa mendapatkan cinta pertamanya..”apa aku harus mengatakan perasaanku yang sesungguhnya kepada Hye Kyo?..dia berbicara kepada dirinya sendiri..”tapi itu tidak mungkin, sekarang sudah terlambat, aku melihat Hye Kyo sangat bahagia bersama namja itu, aku tidak mau mengganggu kebahagiannya”. Sesal Donghae kepada dirinya sendiri.

.

.

—-oOo—-

.

.

Setelah sore itu dia mengantarkan Hye Kyo bertemu calon suaminya, malam harinya Hye Kyo menelepon Donghae untuk sekedar bercerita bagaimana acara kencan Hye Kyo dan calon suaminya pada hari itu, dan yang lebih mengejutkan ternyata Hye Kyo dan namja itu sepakat untuk menikah bulan depan setelah ujian semester kuliah selesai. Donghae semakin sedih mengetahui hal itu, dia tidak tahu harus berbuat apa, dia tidak mungkin mencegah pernikahan hye Kyo dengan namja itu.

.

Kemudian dari hari kehari Donghae dan Hye Kyo semakin jarang bertemu, karena pada saat itu mereka sedang menghadapi ujian semester dan jadwal ujian mereka memang tidak pernah berbarengan, sehingga mereka tidak berangkat bersama ke kampus. Selain itu Hye Kyo juga sibuk mempersiapkan rencana pernikahannya dengan Choi Siwon, dia fitting baju pengantin, mencari gedung, mencetak undangan dan mengurus cateringnya seorang diri. Hye Kyo memang sengaja tidak ingin dibantu oleh siapa pun, karena dia ingin semua diurusnya sendiri agar hasilnya lebih memuaskan.

.

Tidak terasa sekarang sudah saatnya hari pernikahan Hye Kyo dan Siwon. Hye Kyo sudah selesai dirias dari 30 menit yang lalu, sebelum nanti Appanya yang akan menjadi pendamping pernikahannya menjemputnya untuk kedepan altar. Hye Kyo sangat cantik memakai baju pengantin berwarna putih gading, dengan belahan dada V dan ekor yang menjuntai panjang kebelakang. Rambutnya memakai sebuah mahkota kecil dengan hiasan kristal swarosky dan dengan riasan yang sederhana Hye Kyo terlihat sangat cantik dan sempurna, semua orang yang melihatnya memuji kecantikan Hye Kyo. Tetapi dari tadi Hye Kyo tidak bisa duduk tenang, karena dia mengharapkan Donghae datang sebelum dia resmi menjadi istri Siwon, tetapi sampai saat ini Donghae belum menampakkan batang hidungnya, Hye Kyo bukannya tidak berusaha untuk menghubungi Donghae, tetapi dari 3 hari yang lalu, Hye Kyo selalu tidak berhasil untuk menelepon Donghae, teleponnya tidak pernah aktif, bahkan sms dan chatt darinya pun tidak pernah dibalas oleh Donghae.

.

“Ahh sebenarnya Donghae itu kemana?..kenapa dia belum muncul juga sampai saat ini!” gerutu hye Kyo kesal. Sampai acara pesta pernikahan itu berakhir, Donghae tidak menampakkan dirinya juga. Hye Kyo sangat marah mengetahui hal itu “sahabat macam apa dia, dihari pernikahan sahabatnya sendiri dia tidak datang” kini Hye Kyo mengatakannya hampir menangis. Ketika Hye Kyo sedang menggerutu sendiri, Donghae Eomma datang menghampirinya.

.

”Bibi Lee” sapa Hye Kyo ramah.

.

”Hye Kyo ini hadiah pernikahanmu dari Donghae, maaf Donghae tidak bisa hadir dihari bahagiamu” jelas bibi Lee, sambil menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna merah maroon kepada Hye Kyo.

.

Hye Kyo menerima kotak tersebut “memangnya Hae kemana bibi Lee?..”tanya Hye Kyo lagi.

.

“Maaf Hye Kyo, bibi tidak bisa memberitahumu sekarang, Donghae hanya meminta bibi untuk memberikannya kepadamu, baik bibi permisi sekarang ya” pamit bibi Lee, sambil meninggalkan Hye Kyu yang masih penuh tanda tanya, Hye Kyo hanya menggeleng pasrah menatap nanar punggung bibi Lee yang semakin jauh meninggalkannya.

.

“Issh benar-benar Lee Donghae menyebalkan” awas saja jika bertemu nanti, akan aku siksa dia!!!ucap Hye Kyo penuh emosi.

.

Setelah pesta selesai pada hari itu, keesokkan harinya Hye Kyo dan Siwon pergi berbulan madu mengelilingi Eropa selama 2 minggu, mereka memanfaatkan liburan semester Hye Kyo untuk pergi berbulan madu dan mereka baru tiba dari Eropa kemarin. Hari ini suaminya Siwon, sudah memulai pekerjaannya kembali sebagai direktur disebuah pusat perbelanjaan terkenal di Seoul, yaitu Hyundai Departement Store. Hye Kyo belum ada jadwal perkuliahan lagi hingga minggu depan, sehingga dia memutuskan untuk santai saja dirumah sampai suaminya kembali dari kantor. Ketika dia ingin mencari sesuatu di laci disamping tempat tidurnya tanpa sengaja Hye Kyo menemukan kotak hadiah pemberiah dari Donghae yang dia taruh disana 2 minggu yang lalu. Selama bulan madu dia memang tidak mencoba menghubungi Donghae sama sekali, dan melihat kotak tersebut dia teringat kalau dia memang belum melihat apa isi hadiahnya semenjak dia terima hadiah tersebut.

.

“Aiggoo aku lupa membuka hadiah pemberian Donghae” kata Hye Kyo sambil menepuk keningnya.

.

Hye Kyo segera membuka kotak tersebut, dan ternyata isinya adalah sebuah gelang emas putih bertahtakan berlian, gelang itu sangat indah sekali..”ahh indah sekali gelang ini” Hye Kyo tersenyum sambil kemudian memakai gelang itu yang sangat pas dipakai ditangannya. Ternyata dibawah gelang itu ada sebuah surat dengan kertas berwarna pink dan diatas ada tulisan namanya. Hye Kyo segera membaca surat tersebut.

.

.

Dear Hye kyo

Disaat hari pernikahanmu aku sudah tidak di Korea Hye Kyo, karena aku mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri.

Mianhae..jeongmal mianhae Hye Kyo kalau aku tidak memberitahumu dari jauh-jauh hari, karena aku memutuskan ini juga sangat mendadak.

Aku tidak mau kesepian sendiri di Korea Hye Kyo, karena kau sudah menikah, kau pasti akan kesulitan membagi waktu untuk suamimu dan untuk bermain denganku. Maka dari itu aku memutuskan mencari pengalaman baru dan mencari teman baru di luar negeri.

Gomawo karena kau sudah mau menjadi sahabatku Hye Kyo selama hampir 15 tahun ini, kau yang terbaik yang pernah aku punya.

Jaga dirimu dan hidup bahagia dengan suamimu ya. Kau tidak perlu memikirkan aku, karena aku juga akan hidup bahagia disana. Sekali lagi mianhae, karena aku tidak hadir dihari pernikahanmu.

Aku pasti akan sangat merindukanmu Hye Kyo.

 

Lee Donghae

.

.

“Lee Donghae, ternyata kau sudah pergi meninggalkan aku” Hye Kyo tidak bisa menahan tangisnya, ia menyesali dan menyalahkan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia tidak mengetahui bahwa sahabatnya pergi ke luar negeri, karena memang sebelum hari pernikahannya ia sangat sibuk mempersiapkan pesta pernikahannya. Tanpa pikir panjang dan tanpa mengganti baju santainya, Hye Kyo segera berlari kerumah Donghae yang memang jaraknya tidak jauh dari rumahnya, ia ingin minta penjelasan dari Donghae Eomma kemana perginya Donghae. Setelah bertemu dengan Donghae Eomma, Hye Kyo harus menerima kenyataan pahit lagi, karena bibi Lee sendiri tidak mengetahui berapa nomor handphone Donghae yang baru karena dari hari kepergiannya, Donghae sama sekali belum mengabari keluarganya, bibi Lee menjelaskan bahwa Donghae pergi ke Amerika.

.

“Hye Kyo pulang dengan langkah gontai dan air mata yang terus mengalir dipipinya. Entah kapan lagi ia akan dapat bertemu kembali dengan sahabat terbaiknya Lee Donghae.

.

#Flashback End#

.

.

—-oOo—–

.

.

Setelah merasa cukup beristirahat dari perjalanan jauh Amerika-Korea kini tubuh Donghae sudahsegar kembali. Semalam setelah temu kangen dengan keluarganya, dia tertidur. Kemarin dia sukses membuat kedua orang tua dan adiknya terkejut karena kepulangannya yang tiba-tiba, mereka tidak menyangka setelah 3 tahun terakhir tidak pulang tiba-tiba kini Dongahe sudah ada dihadapan mereka. Donghae membawa banyak oleh-oleh untuk orang tua, adiknya dan untuk saudara-saudaranya yang lain, tidak lupa Donghae juga membawa oleh-oleh untuk Hye Kyo, walau dia sendiri tidak tahu kapan akan memberikan oleh-oleh itu untuk Hye Kyo, karena terakhir yang ia dengar bahwa setelah beberapa bulan menikah Hye Kyo tinggal dirumahnya sendiri bersama suaminya.

.

Pagi ini Donghae memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar rumahnya dengan bersepeda. Dia benar-benar rindu akan lingkungan rumahnya tersebut, dia bersepeda ke sebuah mini market didekat rumahnya, dia rindu makan ramen instant disana, seperti waktu dia masih bersekolah, dia sering mampir kesana untuk makan ramen instant, walaupun makanan dirumahnya jauh lebih enak dan mewah.

.

Ketika baru akan memarkirkan sepedanya, Donghae melihat sosok yang sangat dikenalnya, sosok yang sangat dirindunya selama 8 tahun terkahir ini. Dia sedang duduk di bangku bagian depan mini market itu, dihadapannya ada sebuah ramen instant yang bahkan belum disentuhnya sama sekali. Hye Kyo melamun sendiri dan dia menangis sendiri disana. Menyadari ada Hye Kyo disana, Donghae memutuskan tidak jadi masuk ke mini market itu, dia memilih pergi ke sebrang jalan dari mini market itu. Disana ada sebuah taman kecil dengan bangku panjang yang menghadap langsung ke mini market itu. Donghae memutuskan duduk dibangku itu, dia hanya bisa memandangi Hye Kyo dari jauh.

.

“Ternyata dia masih tetap cantik seperti dulu, tidak ada yang berubah dengan dirinya. Bahkan kesukaannya untuk makan ramen instant pun tidak berubah”. Gumam Donghae berbicara sendiri.

.

“Aku tidak mungkin untuk menyapanya sekarang. Dia pasti masih marah padaku karena aku telah meninggalkannya selama 8 tahun, bahkan email darinya pun tidak pernah aku balas. Lihat aku, aku masih sama seperti 8 tahun yang lalu, aku hanya bisa mengamatinya dari jauh” lagi-lagi Donghae berbicara kepada dirinya sendiri.

.

Entah berapa lama mereka duduk dalam diam di tempatnya masing-masing. Hye Kyo sibuk dalam tangisnya, sedangkan Donghae sibuk menatap Hye Kyo dari jauh, dia tidak melepaskan sedikitpun pandangannya dari Hye Kyo, dia benar-benar rindu dengan gadis itu.”Kenapa dia menangis disana?..apakah dia rindu kepadaku?..” pertanyaan-pertanyaan itu yang terus berkecamuk dipikirannya saat ini. Donghae ingin sekali menghentikan tangisan Hye Kyo, meminjamkan bahunya untuk Hye Kyo bersandar, tapi sekarang dia tidak punya hak untuk itu. Tidak lama kemudian Hye Kyo beranjak dari tempat duduknya, wajahnya terlihat sedih dan sisa air mata masih terdapat dipipinya, Hye kyo berjalan gontai menuju rumahnya. Melihat kepergian Hye Kyo, Donghae hanya bisa menatap pasrah, dia memutuskan tidak mengikuti Hye Kyo, karena saat ini dia masih sibuk menata hatinya, karena tiba-tiba bertemu dengan Hye Kyo.

.

Malamnya Donghae tidak bisa tidur, entah kenapa hatinya sangat gelisah, kenangan-kenangan dan bayangan Hye Kyo memenuhi pikirannya, kenangan ketika mereka masih sering bersama-sama dan bayangan wajah Hye Kyo tadi pagi yang masih sama cantiknya seperti 8 tahun yang lalu. Pertemuannya kembali dengan Hye Kyo seakan membuka luka lama dihati Donghae, sangat perih yang ia rasakan saat ini. Hye Kyo ada di depan matanya, tapi bahkan Dongahe tidak mempunyai keberanian sedikitpun walau hanya untuk sekedar menyapa, menanyakan kabarnya.

.

“Ahh aku ingin sekali menyapanya, tapi aku yakin dia masih marah kepadaku”

.

“Apa sebaiknya besok aku berkunjung kerumahnya saja ya. Hmm tidak ada salahnya aku rasa, hanya sebagai sahabat dan sekalian aku akan meminta maaf karena tidak hadir dihari pernikahannya 8 tahun yang lalu” gumam Donghae lagi.

.

.

TBC…………………………………………………………………………………………………………………………….

7 thoughts on “Love My Bestfriend Forever (Part. 1/2)

  1. Betul kata pepatah tidak ada persahabatn yg murni antara lelaki dan perempuan pasti salah sat diantaranya ada yg memendam rasa suka.malangnya nasib donghae hanya bisa memendam perasaanya.bagaimana nasib persahabatan mereka setelah putus selama 8tahun?akankah mereka bisa besikap seperti biasa?Apapula yg menyebabkan hye kyo menangis?

    Like

  2. Ffnya keren aku suka tp msih kurang bumbu” aje gitu yeh heheheh mngkin si hye nangis gara” nginget donghae dan atau lg pnya mslah ama siwonku hmmmmm
    #very nice

    Like

  3. Pingback: Your Library | FanWorld FanFiction

Leave a comment